/* */
MEDIA PENDIDIKAN dan PEMBELAJARAN Ilmu Mantiq (Logika): Kaidah Berfikir yang Memelihara Akal, agar tidak terjadi Kerancuan dalam Berfikir.

Saturday, January 22, 2022

Grid and Cloud

Bidang grid, utility dan cloud computing memiliki seperangkat kesamaan tujuan dalam pemanfaatan sumber daya bersama agar dapat digunakan secara optimal, untuk memenuhi berbagai permintaan dengan biaya yang kompetitif dan tepat waktu. Sejak komputasi grid memulai perjalanan teknologinya sekitar satu dekade lebih awal dari komputasi cloud, cloud dapat mengambil manfaat dari teknologi dan pengalaman grid dalam membangun infrastruktur komputasi terdistribusi. Komputasi cloud adalah kombinasi komunitas distribusi dan komputasi grid yang diimplementasikan pada dunia nyata. Implementasi komputasi cloud saat ini lebih difokuskan pada masalah penelitian. Salah satu masalah utama dalam cloud adalah alokasi task yaitu mengalokasikan task secara dinamis pada prosesor server. Komputasi cloud bukanlah teknologi baru, cloud adalah nama baru dari grid yang dikombinasikan dengan mesin virtual. Fokus grid pada banyak masalah penjadwalan, yang juga terjadi dalam skenario komputasi cloud secara online. Cloud menyediakan perangkat keras komputasi tervirtualisasi yang mirip dengan utilitas publik, sehingga disebut Infrastructure-as-a Service (IaaS). Semua perangkat keras divirtualisasikan, cloud memberikan ilusi sumber daya tanpa batas yang dapat dibuat tersedia bagi pengguna sesuai permintaan dan dapat ditingkatkan secara dinamis. Komputasi yang ditawarkan melalui cloud mengacu pada aplikasi dan platform perangkat lunak, biasanya dengan notasi model layanan, maka disebut Software-as-a Service (SaaS).
Penjadwalan task adalah aktivitas berurutan yang menggunakan satu set input untuk menghasilkan satu set output. Proses dalam himpunan terbatas ditugaskan secara statis ke prosesor, baik pada saat kompilasi atau saat start-up. Beban kerja berlebihan dapat dihindari menggunakan beberapa algoritme terkait. Teknik komputasi grid dapat secara luas dikategorikan sebagai kebijakan terpusat atau desentralisasi, dinamis atau campuran dalam tren terbaru. Penjadwalan sumber daya adalah pusat penelitian pada cloud, karena besarnya waktu eksekusi dan biaya sumber daya. Perbedaan kriteria penjadwalan sumber daya dan parameter yang digunakan mengarah ke berbagai kategori Resource Scheduling Algorithms (RSA). Tahap pertama manajemen sumber daya adalah penyediaan sumber. Tujuan pertama penjadwalan sumber daya adalah untuk mengidentifikasi sumber daya yang sesuai untuk penjadwalan beban kerja yang tepat waktu dan meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumber daya. Dengan kata lain, tingkat kualitas layanan yang disyaratkan dapat terpenuhi dengan jumlah sumber daya yang digunakan dapat minimum dan beban kerja dapat dipertahankan, atau meminimalkan waktu penyelesaian beban kerja (memaksimalkan throughput). Penjadwalan sumber daya yang baik, diperlukan pemetaan beban kerja pada sumber daya yang baik. Tujuan kedua penjadwalan sumber daya adalah mengidentifikasi beban kerja yang memadai dan cocok untuk mendukung penjadwalan beberapa beban kerja, agar mampu memenuhi berbagai persyaratan QoS seperti pemanfaatan CPU, ketersediaan, keandalan, keamanan, dll, pada beban kerja cloud.
Gambar 1. Model Penjadwalan Cloud Dinamis
/*
*/