Dalam konteks penelitian, terutama dalam sistematik review, istilah inklusi dan eksklusi merujuk pada kriteria yang digunakan untuk menentukan studi mana yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari analisis. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai keduanya:
1. Inklusi
Definisi:
Inklusi merujuk pada kriteria yang digunakan untuk memilih studi yang relevan dan layak untuk dimasukkan dalam review. Studi yang memenuhi kriteria inklusi dianggap memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertanyaan penelitian.
Kriteria Inklusi Umum:
- Relevansi Topik: Studi harus berkaitan langsung dengan topik penelitian, misalnya, dalam konteks fog computing, studi harus membahas aplikasi, teknologi, atau tantangan terkait fog computing.
- Tahun Publikasi: Menentukan rentang tahun publikasi yang relevan, misalnya, hanya studi yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir.
- Jenis Studi: Memilih jenis studi tertentu, seperti studi empiris, tinjauan literatur, atau studi kasus.
- Bahasa: Menentukan bahasa publikasi, misalnya, hanya studi yang diterbitkan dalam bahasa Inggris atau bahasa tertentu lainnya.
- Kualitas Metodologi: Studi harus memenuhi standar metodologi tertentu, seperti desain penelitian yang valid dan reliabel.
Contoh Kriteria Inklusi:
- Studi yang membahas implementasi fog computing dalam sistem IoT.
- Artikel yang diterbitkan antara tahun 2018 hingga 2023.
- Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif yang jelas.
2. Eksklusi
Definisi:
Eksklusi merujuk pada kriteria yang digunakan untuk menyingkirkan studi yang tidak relevan atau tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam review. Studi yang dieksklusi dianggap tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap pertanyaan penelitian.
Kriteria Eksklusi Umum:
- Relevansi Topik: Studi yang tidak berkaitan dengan topik penelitian atau hanya menyentuh aspek yang sangat marginal.
- Tahun Publikasi: Mengeluarkan studi yang diterbitkan di luar rentang tahun yang ditentukan.
- Jenis Studi: Menyingkirkan jenis studi yang tidak diinginkan, seperti opini, editorial, atau artikel yang tidak melalui proses peer-review.
- Bahasa: Mengeluarkan studi yang diterbitkan dalam bahasa yang tidak dapat dipahami oleh peneliti.
- Kualitas Metodologi: Studi yang memiliki desain penelitian yang lemah, tidak valid, atau tidak dapat diandalkan.
Contoh Kriteria Eksklusi:
- Artikel yang membahas teknologi lain seperti cloud computing tanpa menyebutkan fog computing.
- Studi yang diterbitkan sebelum tahun 2018.
- Ulasan atau artikel yang tidak memiliki data empiris.
Kesimpulan
Perbedaan utama antara inklusi dan eksklusi terletak pada tujuan dan kriteria yang digunakan untuk memilih atau menyingkirkan studi dalam penelitian. Kriteria inklusi berfokus pada studi yang relevan dan berkualitas tinggi yang akan memberikan wawasan berharga, sedangkan kriteria eksklusi berfungsi untuk menyingkirkan studi yang tidak relevan atau berkualitas rendah. Dengan menetapkan kriteria ini secara jelas, peneliti dapat memastikan bahwa sistematik review yang dilakukan adalah komprehensif dan dapat diandalkan.